Jumat, 06 Maret 2009

Thank You Allah for Sent Me Ibu Maria

Menjadi ibu rumah tangga sekaligus pegawai kantoran seringkali membuat aku harus pontang-panting kejar-kejaran dengan waktu. Rasanya 24 jam dalam sehari masih belum cukup untuk mengurusi segala pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak-anak. Akhir pekan yang seharusnya mejadi hari kumpul keluarga menjadi hari kerja bakti. Cucian yang numpuk, rumah yang berantkan, belum lagi harus kepasar, masak, dan menyiapkan bahan makanan untuk 1 pekan kedepan adalah jadwal tetap di akhir pekan. Kalaupun bela-belain meluangkan waktu untuk anak, terpksa sebagian pekerjaan rumah jadi terbengkalai.

Tapi itu dulu, sebelum aku punya khadimat. Tanggal 12 Pebruari 2009 saya resmi mempekerjakan seorang ibu untuk bantu-bantu pekerjaan rumah terutama mencuci pakaian, menyetrika, beres-beres rumah, dan yang paling penting ada yang nungguin Rosa di rumah.
Ibu Maria, begitu kami sekeluarga memanggilnya. Beliau tinggal di dekat rumah sehingga tidak perlu nginap di rumah kami. Tugas utamanya menemani Rosa di pagi hari ketika menunggu mobil jemputan sekolah. sambil menemani Rosa, si ibu membersihkan rumah, bebenah, dan mencuci. Setelah semua pelerjaan rumah selesai dan Rosa berangkat sekolah, Ibu Maria pulang ke rumah. Habis Ashar, ibu balik lagi ke rumah untuk menyetrika pakaian yang tadi pagi dicuci sambil menemani Rosa yang pulang sekolah jam 4 sore. Sengaja aku tidak mendelegasikan tugas memasak kepada Ibu Maria, karena untuk saat ini aku masih bisa menanganinya. Ibu Maria balik ke rumahnya setelah pulang kantor. Hari Minggu si ibu libur, bahkan hari Sabtupun aku liburin kalau semua cucian dan strikaan sudah beres.
Sejak ada ibu Maria aku merasa sangat terbantu. Akhir pekan bisa full untuk keluarga. Tidak ada lagi kerja bakti akhir pekan.
Dulu pulang sekolah, Rosa di antar ke rumah neneknya padahal jarak antara rumah dan sekolah hanya sekitar 500 meter. Sekarang, Rosa bisa langsung pulang ke rumah, mandi sore, dan melakukan kegiatan kesukaannya.
Hal lain yang berubah adalah kami jarang makan malam di luar karena begitu pulang kantor kami langsung pulang ke rumah tidak harus berlama-lama di rumah ibu ketika menjemput Rere yang memang dititip di sana Kami tidak ingin membiarkan Rosa menuggu lama di rumah. Jadinya, kami bisa nyampe rumah sebelum Magrib, dan aku bisa masak untuk makan malam keluarga.
Thank you Allah for sent me Ibu Maria, I feel manythings change in my life.

1 komentar:

masichang mengatakan...

meskipun sudah ada yang bantu namun tetap kita sebagai orang tua kan bu sebagai pengendali tumbuh kembang anak-anak.

khadimat saya dirumah hanya setengah hari. malam ya kami lagi yang pegang.

semoga lebih menjadi great mom. amiin.

inget kan insanbiasa disalahuddin forum.. hehehe.