Rabu, 10 September 2008

Cinta Pada Orang Tua

Aku miris melihat salah satu adegan di sinetron Lorong Waktu 5 yang sekilas tertangkap olehku ketika bersiap-siap berangkat ke kantor tadi pagi. Seorang kakek tua sedang duduk di belakang sebuah meja kayu kecil dan menyendokkan makanannya dengan tangan yang bergetar sementara anak dan menantunya tengah menikmati makan malam mereka di sebuah meja makan yang bagus dan besar. Kakek tua itu menderita penyakit jantung yang diikuti stroke, akibatnya tangannya kurang mampu menyendokkan makanan ke mulut dan bahkan sering kali memcahkan piring dan gelasnya, pernah juga sampai muntah di meja makan. Hal tersebut membuat anak dan menantunya malu. Maka disediakanlah meja khusus untuk si kakek lengkap dengan peralatan makan dari pelastik yang tentu saja anti pecah. Astagfirullah……batinku.

Kejadian itu memang hanya sepenggal kisah sinetron yang mungkin rekaan belaka. Tapi bukan hal mustahil kalau kejadian tersebut ada di kehidupan nyata.
Bagi yang sudah berumah tangga dan dikarunia anak mungkin sudah tau bagaimana repotnya mengurus anak. Tak terbayangkah bahwa orang tua kita juga serepot itu bahkan mungkin jauh lebih repot karena harus mengurusi 2,3, atau mungkin 5 orang anak sekaligus karena jarak antara anak satu dengan anak berikutnya hanya selisih 1 sampai 2 tahun ? Belum lagi sarana dan prasana waktu itu mungkin belum memadai, belum ada diaper, sehingga setiap habis pipis orang tua kita terutama ibu harus menggantikan celana dan mengepel bekas pipis di lantai. Belum lagi kalau anaknya ngompol di tempat tidur tentu tumpukan cucian akan bertambah. Itu hanya contoh kecil saja. Jasa mereka tek terbilang dan dengan sangat menakjubkan, mereka melakukan semuanya dengan tulus tanpa berharap imbalan sedikitpun.
Aku sering membaca kisah tegar orangtua yang diberikan ujian melalui anak-anak mereka. Mulai dari mereka yang dikaruniai anak authis, cacat, kelainan mental, sampai penyakit langka. Tetapi dengan keikhlasan seorang ibu, mereka merawat anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang, bahkan terkadang harus mengorbankan harta dan pekerjaan. Dan mereka tidak pernah malu di karunia anak-anak yang berbeda dengan anak lain.
Aku berharap ketika orang tua ku memasuki usia senja mereka, kami anak-anaknya berada di dekat mereka. Menjaga dan merawat mereka. bagaimanapun keadaan mereka. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan berkahNya yang tak putus kepada kedua orang tuaku yang juga tak pernah putus menyayangi kami anak-anaknya.
Amiin…….


Rosmini Laiya
Makassar, 05 September 2008

Tidak ada komentar: